Tidak ada yang lebih aku sesali dari pada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tetapi amalku tidak bertambah (Abdullah bin Mas'ud).

Kamis, 22 Oktober 2009

RAHASIA DI BALIK KUNYIT

Kunyit merupakan salah satu rempah-rempah yang sangat dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Memiliki nama latin Curcuma domestika dan family Zingiberaceae, kunyit merupakan tumbuhan asli Asia terutama Asia Tenggara. Sekarang penyebarannya telah sampai ke Afrika dan Australia.

Berdasarkan hasil penelitian, telah diketahui komponen-komponen kimia yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Antara lain :
1. Minyak atsiri atau volatile oil sebanyak 6%, (meliputi Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) terdiri dari golongan senyawa monoterpen dan .
2. Kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin). Kurkuminoid merupakan zat warna kuning pada kunyit.
3. Karbohidrat 3%.
4. Protein 30%.
5. Lemak 1%-3%.
6. Pati 8%.
7. Vitamin C 45%-55%.
8. Garam-garam mineral (zat besi, fosfor, dan kalsium).

Dari komponen-komponen kimia tersebut kurkuminoid merupakan yang paling sering diperhatikan karena kandungannya.Pada kurkuminoid, senyawa kurkumin merupakan komponen terbesar. Sehingga sering kadar total kurkuminoid dihitung dengan satuan % kurkumin. Oleh sebab itu beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.

Dengan komponen-komponen kimia yang dikandungnya, kunyit memiliki banyak manfaat. Selain sering digunakan sebagai rempah-rempah, kunyit juga sering digunakan sebagai bahan pewarna karena mengandung kurkuminoid. Kunyit merupakan bahan pewarna alami yang sangat efektif. di samping itu, kunyit lebih banyak digunakan sebagai flavoring. Makin tinggi kandungan minyak atsirinya, makin kuat cita rasa dan aroma kunyit. Makin tinggi kandungan curcuminnya, makin besar kekuatan pewarnaannya (Radiyat, Tri dkk, 2007).

Aktivitas Farmakologi
Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker (Sumiatri, Triyani dan I Ketut Adnyana, 2008).

Berdasarkan penelitian Triyani Sumiati, S.Si., Mahasiswa Pascasarjana Farmasi FMIPA ITB, dan I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D., Staf pengajar Departemen Farmasi FMIPA ITB pada tahun 2008 mengatakan, efektif sebgai antiinflamasi. Dari percobaan yang dilakukan pada tikus dan kelinci diperoleh hasil, kurkumin hanya dapat dideteksi pada feses, namun tidak pada sel darah, plasma atau urine. Artinya untuk memberikan efek antiinflamasi kunyit tidak boleh diberikan per oral, harus diberikan intraperitoneal. Sedangkan minyak atsiri dari rimpang kunyit menunjukkan aktivitas antiinflamasi melalui penghambatan enzim tripsin dan hialuronidase

Selain itu kunyit juga memiliki manfaat dalam mengobati gastritis. Kunyit dapat menurunkan sekresi gastrik dan meningkatkan kandungan musin (Sumiatri, Triyani dan I Ketut Adnyana, 2008). Musin berguna melindungi lapisan mukosa lambung dari sifat asam lambung yang sangat asam yang dapat melukai lapisan mukosa lambung.

Pada penelitiannya Triyani Sumiarti dan I Ketut Adnyana juga telah membuktikan kegunaan kunyit lainnya. Antara lain mencegah kerusakan hati, menurunkan semua komposisi lipid termasuk kolesterol, mencegah pembekuan darah, dan mencegah kanker.

Untuk tingkat keamanan Triyani Sumiarti dan I Ketut Adnyana mengatakan ekstrak kunyit sangat aman digunakan untuk dosis terapi. Rimpang kunyit yang diberikan secara oral tidak memberikan efek teratogenik (dampak pada embrio/janin). Akan tetapi keamanan ekstrak kunyit selama kehamilan belum terbukti, sehingga pemakaian selama masa kehamilan harus dilakukan di bawah pengawasan medis.Untuk ibu menyusui, ekskresi melalui ASI dan efeknya terhadap bayi belum terbukti. Sebaiknya penggunaan ekstrak kunyit pada ibu menyusui sebaiknya juga di bawah pengawasan medis.

Berdasarkan uji toksisitas ditemukan bahwa kunyit baru memberikan efek toksik terhadap tubuh manusia jika dikonsumsi sebanya 50 kali dosis yang biasa digunakan manusia setiap hari (Sumiatri, Triyani dan I Ketut Adnyana, 2008). Sehingga untuk penggunaannya sehari-hari tidak masalah karena memiliki ambang batas yang sangat lebar.

Selain kunyit, masih banyak bahan rempah-rempah lainnya yang memiliki khasiat seperti kunyit seperti jahe dan kencur. Kunyit, jahe dan kencur juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Sehingga dapat dan meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar