Tidak ada yang lebih aku sesali dari pada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tetapi amalku tidak bertambah (Abdullah bin Mas'ud).

Jumat, 10 Desember 2010

Asidosis dan Alkalosis


Asidosis dan Alkalosis
Dalam keadaan normal pH di tubuh relative dipertahankan pada angka 7.4. Kita mengetahui bahwa pH ini dipengaruhi oleh jumlah ion H+, sedangkan ion H+ mempengaruhi semua aktivitas enzim, permeabilitas sel, dan struktur sel. Oleh karena itu pengaturan H+ ini sangatlah penting sekali. Dalam keadaan normal, kadar ion H+ di CES yaitu 0,00004mEq/L. Jumlah ini menyebabkan pH normal sekitar 7.4. untuk mempertahankan pH darah arteri ini tetap relative 7.4 maka tubuh memiliki 3 mekanisme pertahanan, yaitu system buffer (HCO3-, PO42- ,dan protein/ bekerja dalam hitungan detik- menit ), respirasi (bekerrja dalam hitungan menit-jam), dan ginjal ( bekerja dalam hitungan jam-beberapa hari).
Asidosis
Asidosis adalah keadaan dimana pH darah Arteri dibawah 7.4. Asidosis ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Asidosisrespiratorik dan asidosis metablolik.
a. Asidosis respiratorik
Secara umum asidosis repiratorik disebabkan karena naiknya PCO2 dalam darah. Hal ini terjadi akibat hipoventilasi. Dengan peningkatan PCO2 akan mengakibatkan terjadi peningkatan konsentrasi H2CO3 dan H+.
Penyebab asidosis respiratorik yaitu hal-hal yang menyebabkan hipoventilasi, yaitu
a. Hambatan pada pusat pernapasan di medulla oblongata
b. Gangguan pada otot-otot pernapasan
c. Gangguan pertukaran gas
d. Obstruksi sel-sel napas baik atas akut
Kompensasi yang terjadi dalam tubuh untuk mengurangi PCO2 yaitu pertama dengan cara meningkatkan ventilasi alveoli. Dengan peningkatan ventilasi alveoli ini tubuh akan membuang kelebihan CO2 yang berlebih. Kompensasi selanjutnya yaitu dengan cara peningkatan HCO3- plasma yang disebabkan oleh penambahan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel oleh ginjal. Peningkatan HCO3- membantu mengimbangi peningkatan PCO2 , sehingga mengembalikan pH plasma kembali normal.
Mekanisme penurunan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons secara langsung terhadap peningkatan PCO2 darah. Peningkatan PCO2 akan meningkatkan PCO2 sel tubulus, menyebabkan peningkatan pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian merangsang sekresi H+ lebih banyak.
b. Asidosis metabolik
Pada asidosis metabolik, kelebihan H+ melebihi HCO3- yang terjadi di dalam cairan tubulus secara primer disebabkan oleh penurunan filtrasi HCO3-. Penurunan ini dikarenakan penurunan konsentrasi HCO3- cairan ektrasel. Penurunan kadar HCO3 ini dapat dikarenakan hilang melalui ekresi ginjal maupun karena diare.
Selain karena penurunan kadar HCO3-, asidosis metabolik dapat juga disebabkan oleh penambahan asam di CES, sebagai contoh asidosis laktat, ketogenesis, asam dari TGI. Penambahan asam ini akan meningkatkan kadar H+ secara langsung. Inti dari penyebab asidosis metabolik yaitu terjadi penurunan rasio HCO3- /H+. baik terjadi kekurang HCO3- maupun peningkatan H+.
Kompensasi yang terjadi dalam tubuh paling primer yatiu dengan peningkatan ventilasi alveoli. Peningkatan ini akan mengurangi PCO2 dan kompensasi ginjal, yang dengan menambahkan bikarbonat baru ke dalam cairan ekstrasel, membantu memperkecil penurunan awal konsentrasi HCO3- ekstrasel, serta meningkatakan ekskresi ion H+ untuk mengurangi kadar ion H+ di CES.
Alkalosis
alkalosis adalah keadaan dimana pH darah Arteri diatas 7.4. Alkalosis ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Alakalosis respiratorik dan alkalosis metablolik.
a. Alkalosis respiratorik
Hal ini merupakan kebalikan dari asidosis respiratorik. Terjadi akibat hiperventilasi alveolar yang menyebabkan PCO2 turun secara drastis. Selain terjadi karena rangsangan saraf pusat, seperti hiperventilasi psikogenik, keadaan hipermetabolik, ataupun karena gangguan CNS, dapat juga karena hipokisia. Hipoksia ini dapat berupa pneumonia, gagal jantung kongestif, fibrosis paru, ataupun tinggal di tempat tinggi yang kadar o2nya rendah. Dikarenakan organ tubuh kekurangan o2 maka secara fisiologis tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan homeostasis dengan cara meningkatkan ventilasi untuk memenuhi kebutuhan o2, namun hal ini menyebabkan banyak CO2 banyak keluar dari tubuh.
Kompensasi yang dilakukan tubuh yaitu dengan menurunkan ventilasi alveoli. Dengan penurunan ventilasi ini diharapkan kadar CO2 di darah meningkat, sehingga dapat menurunkan pH. Mekanisme peningkatan H+ ini seperti ini, sel tubulus akan memberi respons secara langsung terhadap penurunan PCO2 darah. Penurunan PCO2 akan menurunkan PCO2 sel tubulus, menyebabkan mengurangi pembentukan H+ dalam sel tubulus, yang kemudian penurunan sekresi H+. Dengan penurunan ekresi ini berarti H+ yang direabsorbsi akan meningkat, sehingga kadar H+ didalam darah meningkat.
Kompensasi kedua yaitu dengan cara meningkatkan ekskresi HCO3-. Dimana dengan peningkatan eksresi HCO3- akan mengakibatkan banyak ion H+ yang tidak berikatan yang nantinya akan direabsobsi tubulus yang kemudian didifusikan ke aliran darah. Dengan peningkatan konsentrasi H+ di dalam darah nantinya akan menurunkan pH darah.
b. Alkalosis metabolik
Seperti dijelaskan diatas tentang asidosis metabolik yang penyebab intinya yaitu karena terjadi penurunan rasio antara HCO3-/H+. Pada alkalosis terjadi kebalikannya yaitu terjadi peningkatan rasio antara HCO3-/H+. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal , diantaranya yaitu peningkatan konsentrasi HCO3- dan/atau penurunan konsentrasi H+.
Hal –hal yang menyebabkan terjadi peningkatan HCO3- salah satunya karena konsumsi bikarbonat yang berlebihan. Sebagai contoh penambahan natrium bikarbonat yang berlebihan.
Hal-hal yang dapat menyebabakan konsentrasi H+ turun diantaranya yaitu
a. Pemberian diuretika(kecuali penghambat karbonik anhidrase)
Dengan penambahan obat diuretic akan menyebabkan aliran cairan di tubulus lebih cepat, sehingga reabsobsi Na+ meningkat. Karena peningkatan reabsobsi Na+ selalu berpasangan dengan sekresi H+, maka sekresi H+ meningkat pula. Selain itu reabsopsi bikarbonat meningkat pula seiring dengan peningkatan ekskresi H+
b. Kelebihan alddosteron
Salah satu fungsi aldosteron yaitu meningkatkan reabsopsi Na+. seperti yang dijelaskan diatas, terjadi juga alkalosis. Walaupun alkalosis yang disebabkan karena peningkatan aldosteron merupakan alkalosis ringan.
c. Muntah
Muntah menyebabkan banyak HCl lambung keluar dari tubuh. Dengan demikian, banyak ion H+ yang hilang dari tubuh. Alkalosis jenis ini banyak ditemukan pada neonates yang mengalami obstruksi pylorus akibat hipertrofi sfingter pylorus.
Kompensasi primermya yaitu dengan penurunan ventilasi, yang meningkatkan PCO2, dan peningkatan ekskresi HCO3- oleh ginjal, yang membantu mengompensasi peningkatan awal konsentrasi HCO3- CES.

Rabu, 08 Desember 2010

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

Dari Abu Bakrah, Rasulullah bersabda:

“Satu tahun itu dua belas bulan.Diantaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satu lagi adalah bulan Rajab yang terletak antara Jumadist Tsani dan Sya’ban”(HR.Bukhari,2958).

Hasan al-Bashri berkata: “Sesungguhnya Allah membuka awal tahun dengan bulan haram, dan menutup dengan bulan haram pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Allah setelah Ramadhan di bandingkan bulan Muharram”.Pengagungan bulan ini bertambah mulia dengan penyandaran bulan ini kepada Allah. Nabi menyebutkan bulan Muharram dengan nama Syahrullah(bulan Allah).

Abu Utsman an-Nahdi mengatakan,”Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram”. Pada hari-hari tersebut disunnahkan memperbanyak amalan shalih, bertaubat dan berpuasa.

Pada bulan ini dosa dibalas dengan dosa yang besar, begitu juga dengan perbuatan baik. Untuk itu sangat dianjurkan bertaubat, meskipun taubat adalah tugas seumur hidup. Dan pada bulan ini pula disunnahkan berpuasa. Akan tetapi perlu diingat, tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah tidak pernah berpuasa pada sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan saja(HR. Bukhari,1971 dan Muslim,1157).

Rasulullah bersabda :

“Puasa paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa Syahrullah al-Muharram”(HR.Muslim,1982).

Puasa ‘Asyura

‘Asyura adalah hari ke sepuluh bulan Muharram. Merupakan hari yang mulia. Ibnu ‘Abbas berkata: Nabi tiba di Madinah dan dia mendapatkan orang-orang Yahudi sedang berpuasa ‘Asyura. Nabi bertanya,”Puasa apa ini?”mereka menjawab,”Hari ini adalah hari baik, hari dimana Allah menyelamatkan Bani Isra’il dari kejaran muasuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa bersyukurnya kepada Allah.”Nabi berkayta,”Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”Akhirnya nabi berpuasa dan memerintahkan manusia berpuasa(HR.Bukhari dan Muslim).

Namun untuk menyelisihi orang-orang Yahudi kita disunnahkan berpuasa tanggal 9 dan 10(sebagaimana banyak ditunjukkan hadist). Namun berpuasa tanggal 10 saja tidak apa-apa,tapi tidak boleh berpuasa tanggal 9 saja. Sebelum diturunkan perintah puasa Ramadhan, Rasulullah mewajibkan puasa ‘Asyura.

Sumber : Ensiklopedi Amalan Sunnah di bulan Hijriyah, karya Abu ‘Ubaidah Yusuf as-Sidawi dan Abu ‘Abdillah Syahrul Fatwa.

Kamis, 02 Desember 2010

Gemuruh Petir Cinta di Langit Hati

"..Lihatlah dan engkau pun pasti pernah atau bahkan sedang merasakan nakalnya cinta. Ia mengetuk pintu air mata. Jadilah mata berkaca dan tetesan bening pun berlinang menyusurupi pipi. Pun, tak ada tangan lembut yang menyeka.."

Kembali pena ini hadirkan tentang cinta karena ia menyusup dalam kehidupan tanpa meminta dan dipinta. Cinta memberikan warna dalam kanvas kehidupan walaupun manusia belum memahami makna kehidupan itu sendiri. Cinta memberi bekas dalam hidup. Kadang bekas itu berupa luka maupun dentuman bahagia. Tanpa sadar harus dan telah memilih, manusia bisa menjadi digdaya atau bahkan gila karena cinta. Maka, bukankah hanya kepada Pemilik dan Penganugerah Cinta lah kita pasrahkan jiwa??


Kenakalan Cinta. . .

Cinta itu nakal. Lincah, pula. Dibuatnya bayi menangis, menjerit dan berteriak hanya untuk menggapai susu sang ibu.

Cinta itu nakal. Lihatlah disana. Betapa banyak anak gadis tersihir rayuan gombal cinta dari lelaki. Betapa banyak anak lelaki ingusan harus berlagak pahlawan di depan wanita yang dicinta. Ia harus tersulap dan bertopeng menjadi laki-laki bijaksana nan arif. Penampilan pun berubah baik dari pakaian, parfum dan gaya berjalan hanya untuk sekedar menepati janji pertemuan dengan si dia.

Sungguh nakal cinta itu. Lihatlah si kaya memiskinkan diri agar meraih kenikmatan sesaat dengan kekasih hati yang tak sah secara syar’i. Lihatlah pula si miskin, ia mengkayakan dirinya agar terlihat “wah” di depan sang pujaan. Para wanita pun dibuat nakal oleh cinta. Jadilah mereka tak bermalu. Jadilah mereka begitu mudah terayu. Jadilah mereka diobral. Secara sadar atau tidak, mereka mengatasnamakan cinta sejati. Mereka rela berkorban segalanya demi pria yang dikasihi.

Nakalnya cinta. Atas namanya lah seorang muda-mudi berzina. Mereka robohkan keimanan dan kehormatan diri.


Aiiiiiiiiiiih..


Karena kenakalan cinta, seorang suami kerap kali berbohong menutupi jati dirinya karena khawatir isterinya akan kecewa. Kekecewaan sang isteri adalah rasa sakit yang menyesakkan dadanya. Maka tak usah kaget ketika sang isteri baru tahu belakangan sang suami adalah koruptor..

Bisa jadi sang suami yang begitu baik, santun dan penuh kasih itu ternyata seorang berdarah dingin yang bisa membunuh ratusan orang dengan kesadisannya.

Demi kebahagiaan sang anak, atas nama cintalah orang tua harus bermaksiat kepada Allah. Jadilah ayah seorang pencuri. Jadilah ia pemakan riba. Jadilah ia pendusta. Jadilah ia menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.


Aduhai. .

Nakalnya cinta. Ia hadir dan bereaksi dalam jiwa dan membuat letupan-letupan makna yang kerap mengejutkan. Dan jiwa pun tak sadar kapan ia bergemuruh di langit hati. .

Terlalu banyak manusia yang menjadi korban kenakalan cinta. Bertumpuk-tumpuk novel-novel picisan menglamorkan kisah para korban cinta itu dalam adegan-adegan heroik. Padahal siapaun tahu kalau adegan tersebut adalah kecelakaan yang menonjok jiwa sekaligus menumbuhkan dosa.

“dijadikanlah indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)..”[1]


Mendayung Hati di Telaga Cinta Sejati. .

Adalah Allah azza wajalla telah selipkan teori mengakali cinta dalam lengkap, agung dan paripurnanya ajaran islam sebagai risalah langit. Hanya islam lah yang mampu jelmakan cinta menjadi anugerah. Hanya islamlah yang mampu menempatkan cinta pada rel yang sebenarnya.

Untukmu saudaraku,

Untukmu saudariku,

Sekiranya cinta tidak ditundukkan dan di akali maka ia lah yang akan mengakali jiwa yang menjadi tempatnya ber-inang. Setelah itu, ia akan mendikte pikiran. Ia akan membodohi diri. Lalu ia akan menghentakkan anggota badan untuk memperagakan kemaksiatan. Tak lah bisa selanjutnya dibedakan hitam dan putih sehingga menubruk dosa yang mengkaratkan hati.

Menundukkan cinta sama lah artinya dengan membangun ketundukan dengan penuh kepatuhan dan penyerahan diri terhadap Sang Penganugerah cinta itu sendiri. Dialah Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahiem.

Dialah yang menciptakan langit tanpa tiang penyangga. Dialah Allah yang menjadikan malam bertabur gemerlapnya bintang dan memoles langit malam dengan kemuning rembulan. Dialah Allah yang menerbitkan mentari di ufuk timur lalu disambut kicauan burung-burung. Beberapa waktu kemudian datanglah hangatnya waktu dhuha seiring keringnya embun di dedaunan.


Dialah Allah yang membenamkan mentari dengan warna mewah memerah. Telah tiba saatnya hewan-hewan kembali ke sarangya. Telah tiba saatnya adzan berkumandang.


Dialah Allah yang mentakdirkan kemarau datang bertandang. Setelah itu datang lah musim hujan. Allah lah yang menyiramkan air ke bagian permukaan bumi yang Dia kehendaki. Basah lah bumi itu. Dialah Allah yang menguncupkan dedaunan muda dan menghijau sejuk dipandang.


Dialah Allah yang menghembuskan udara yang mengalir diantara langit dan bumi. Sementara burung-burung mengepakkan sayapanya sambil berpurtar-putar di udara. Dialah Allah yang menggerakkan awan menyusuri langit biru.


Dialah Allah yang mengabulkan seluruh do’a hambanya. Dia anugerahkan dan membagikan rizki. Dialah Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang melebihi kasih sayang seorang ibu yang bercucur mata karena begitu cinta kepada sang anak.


Dialah yang menjadikan surga dan kenikmatannya teruntuk orang-orang yang bertauhid dengan benar. Pula Dia sediakan neraka dan adzabnya bagi kaum yang ingkar lagi kufur.

Allah lah pula yang menurunkkan agama yang mulia melalui malaikat yang mulia dengan kitab yang paling mulia kepada seorang manusia yang paling mulia. Dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sangat cinta kepada umatnya. Amat menginginkan kita masuk surga dan terhindar dari adzab neraka. Dialah lelaki yang selalu mencintai dan selalu dicintai.


Maka dari itu, Allah dan Rasul-Nya lah menjadi muaranya cinta. . .


Ada Allah Tempat Adukan Rasa. .

Ibarat koin, cinta itu bermuka dua. Ia bisa mendatangkan bahagia dan pula penghias jiwa. Namun di sisi yang lain, ia bisa guncangkan derita. Kerapkali jiwa dibuatnya merana. Kerap kali ia goreskan luka. Terlalu sering diundangnya duka di hati. Jadilah hati berkarat dosa nan menanggung derita.

Lihatlah dan engkau pun pasti pernah atau bahkan sedang merasakan nakalnya cinta. Ia mengetuk pintu air mata. Jadilah mata berkaca dan tetesan bening pun berlinang menyusurupi pipi. Pun, tak ada tangan lembut yang menyeka.

Namun begitu, ada Allah tempat mengadu. Para pendahulu baik para nabi dan orang-orang shalih pun mengadukan kepada Allah terhadap peliknya masalah yang mereka hadapi. Mengadu yang bukan menggugat namun menumpahkan rasa dan menyemburatkan do’a penuh harap.

Adalah Yusuf ‘alaihissalam mengadukan rasa kepada Allah ketika dia harus digoda seorang wanita cantik dalam ruangan yang tertutup di istana raja. Nakalnya cinta tengah bereaksi hebat. Dan dengan keteguhan imannya, Yusuf ‘alaihissalam pun diselamatkan Allah dari maksiat yang menggoda hati dan menggelorakan nafsu. .

Subahanallah, Dialah yang menolong hamba-Nya. Dan memang kepada-Nya lah meminta pertolongan.

“iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’ien.”

“hanya kepada-Mu lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah kami pinta pertolongan”[2]


Saatnya Mengakali Nakalnya Cinta. . .

Telah tiba saatnya seorang balita harus berhenti diberikan ASI. Namun ketika ia masih ketagihan, seorang ibu harus mengakalinya. Entah harus memolesi jejamuan pahit di [maaf] puting susu atau dengan cara lain agar sang balita sedikit “kapok”.

Begitulah cinta. Harus pula diakali dan disiasati agar tak menguasai dinasti hati..

Kecintaan berlebih terhadap makanan dan minuman harus diakali dengan puasa sehingga tak rakus lagi mengejar nikmat perut semaunya.

Kecintaan berlebih terhadap syahwat akan menggelorakan nafsu. Diakalilah ia dengan menikah atau puasa bujang (shaumul ‘uzzab) bagi yang belum mampu berumah tangga. Lalu melunaklah nafsu yang bergejolak sehingga ia tak berlagak dan merusak. Tak terceburlah diri dalam dosa.


Senarai Harapan. .

Tetaplah berada pada kesadaran bahwa cinta itu sebagai penghias jiwa, bukan menguasai jiwa. Jadikanlah cinta itu indah sesuai dengan ketentuan agama yang mulia. Oleh karena itu, memahami islam dengan benar adalah kunci utamanya. Pelajari lah tauhid agar memebersihkan karat-karat hati.

Jadikanlah cinta sebagai alat memburu kebahagiaan hakiki. Hiasilah hati dengan cinta sejati yaitu cinta yang dikelola agar benar-benar bermuara dan berlabuh syahdu di dermaga cinta-Nya. Maka cinta lain akan tunduk dan mendahului kecintaan kepada Allah.

“pokok-pokok iman yang paling kuat adalah mencintai karena allah dan membenci karena Allah.” [3]

Tak usahlah bersikap jumawa untuk tidak berdo’a dan meminta pertolongan kepada Allah dalam berbagai masalah. Hanya dengan pertolongan Allah lah terselamatkan dari jerat-jerat cinta.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ibnu Abbas:

“sekiranya engkau hendak pinta pertolongan, pintalah kepada Allah..” [4]

Akhirnyaaaa…


Cintailah siapapun, cintailah apapun selama cinta itu bermakna dan berguna untuk kehidupan dunia maupun kelak dihari kebangkitan. . .


Wallahu a’lam. Subahanaka allahumma wa bihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. .

***

Penulis : Rufaidah Kiky & Fachrian Almer Akiera

Editor : Fachrian Almer Akiera

Footnotes:

[1]. QS. Al-Imran: 14

[2]. QS. Al-Fatihah: 5

[3]. HR. Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir, No. 11537; Ibnu Syaibah dalam Al-Iman, hlm. 110, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, No. 1728

[4]. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi IV : 667, oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak III : 623, Al-Haitsami dalam Majma’uz Zawa-id VII : 189 dan Ahmad dalam Musnad-nya I : 293.