Tidak ada yang lebih aku sesali dari pada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tetapi amalku tidak bertambah (Abdullah bin Mas'ud).

Rabu, 08 Desember 2010

KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM

Dari Abu Bakrah, Rasulullah bersabda:

“Satu tahun itu dua belas bulan.Diantaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Satu lagi adalah bulan Rajab yang terletak antara Jumadist Tsani dan Sya’ban”(HR.Bukhari,2958).

Hasan al-Bashri berkata: “Sesungguhnya Allah membuka awal tahun dengan bulan haram, dan menutup dengan bulan haram pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Allah setelah Ramadhan di bandingkan bulan Muharram”.Pengagungan bulan ini bertambah mulia dengan penyandaran bulan ini kepada Allah. Nabi menyebutkan bulan Muharram dengan nama Syahrullah(bulan Allah).

Abu Utsman an-Nahdi mengatakan,”Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram”. Pada hari-hari tersebut disunnahkan memperbanyak amalan shalih, bertaubat dan berpuasa.

Pada bulan ini dosa dibalas dengan dosa yang besar, begitu juga dengan perbuatan baik. Untuk itu sangat dianjurkan bertaubat, meskipun taubat adalah tugas seumur hidup. Dan pada bulan ini pula disunnahkan berpuasa. Akan tetapi perlu diingat, tidak boleh berpuasa pada seluruh hari bulan Muharram, karena Rasulullah tidak pernah berpuasa pada sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan saja(HR. Bukhari,1971 dan Muslim,1157).

Rasulullah bersabda :

“Puasa paling afdhal setelah puasa Ramadhan adalah puasa Syahrullah al-Muharram”(HR.Muslim,1982).

Puasa ‘Asyura

‘Asyura adalah hari ke sepuluh bulan Muharram. Merupakan hari yang mulia. Ibnu ‘Abbas berkata: Nabi tiba di Madinah dan dia mendapatkan orang-orang Yahudi sedang berpuasa ‘Asyura. Nabi bertanya,”Puasa apa ini?”mereka menjawab,”Hari ini adalah hari baik, hari dimana Allah menyelamatkan Bani Isra’il dari kejaran muasuhnya, maka Musa berpuasa sebagai rasa bersyukurnya kepada Allah.”Nabi berkayta,”Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”Akhirnya nabi berpuasa dan memerintahkan manusia berpuasa(HR.Bukhari dan Muslim).

Namun untuk menyelisihi orang-orang Yahudi kita disunnahkan berpuasa tanggal 9 dan 10(sebagaimana banyak ditunjukkan hadist). Namun berpuasa tanggal 10 saja tidak apa-apa,tapi tidak boleh berpuasa tanggal 9 saja. Sebelum diturunkan perintah puasa Ramadhan, Rasulullah mewajibkan puasa ‘Asyura.

Sumber : Ensiklopedi Amalan Sunnah di bulan Hijriyah, karya Abu ‘Ubaidah Yusuf as-Sidawi dan Abu ‘Abdillah Syahrul Fatwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar