Tidak ada yang lebih aku sesali dari pada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tetapi amalku tidak bertambah (Abdullah bin Mas'ud).

Jumat, 13 Januari 2012

Kisah Imam Ahmad bin Hambal

Kisah penutup :
Dari Abdullah putra Imam Ahmad bin Hambal berkata:
لَمَّا حَضَرَتْ أَبِي الْوَفَاةُ جَلَسْتُ عِنده وَبِيَدِي الْخِرْقَةُ لأَشُدَّ بِهَا لِحْيَيْهِ فَجَعَلَ يَعْرَقُ ثُمَّ يُفِيْقُ ثُمَّ يفتح عينيه ويقول بيده هكذا : "لاَ بَعْدُ" ففعل هذا مرةً وثانيةً، فلما كان في الثالثة قلت له : يَا أَبَةِ أَيُّ شَيْءٍ هَذَا قَدْ لَهَجْتَ بِهِ فِي هَذَا الْوَقْتِ تَعْرَقُ حَتَّى نَقُوْلُ قَدْ قُبِضْتَ ثُمَّ تَعُوْدُ فَتَقُوْلَ : لاَ، لاَ بَعْدُ. فقال لي : يا بُنَيَّ مَا تَدْرِي؟ قلتُ :لاَ، قال : إبليس لعنه الله قائم حذائي عَاضٍّ على أَنَامِلِهِ يقول لي : يا أحمدُ فُتَّنِي فَأَقُوْلُ لَهَ : لاَ بَعْدُ حَتَّى أَمُوْتَ

Tatkala kematian mendatangi ayahku maka akupun duduk disampingnya, dan di tanganku ada sepotong kain untuk mengikat dagu beliau (yang dalam keadaan tidak sadarkan diri). Maka beliaupun mencucurkan keringat lalu beliau tersadar dan membuka kedua mata beliau dan beliau berkata, "Tidak, belum…!" seraya menggerakkan tangan beliau (memberi isyarat penolakan). Lalu beliau melakukan hal yang sama untuk sekali lagi, kedua kali lagi. Dan tatkala beliau mengulangi hal ini (mengucapkan : "Tidak, belum..!, seraya menebaskan tangan beliau) untuk ketiga kalinya maka akupun berkata, "Wahai ayahanda, ada apa gerangan?, engkau mengucapkan perkataan ini dalam kondisi seperti ini?". Engkau mencucurkan keringat hingga kami menyangka bahwa engkau telah meninggal dunia, akan tetapi kembali engkau berkata, "Tidak, tidak…, belum…!". Lalu ia berkata, "Wahai putraku, engkau tidak tahu?", aku berkata, "Tidak". Ia berkata, "Iblis –semoga Allah melaknatnya- telah berdiri dihadapanku seraya menggigit jari-jarinya, dan berkata, "Wahai Ahmad engkau telah lolos dariku", maka aku berkata kepadanya, "Tidak, belum, aku belum lolos dan menang darimu hingga aku meninggal" (lihat Sifat As-Sofwah 2/357)

Kisah ini mengingatkan kepada kita bahwasanya pertempuran melawan Iblis dan para pengikutnya tidak pernah berhenti hingga maut menjemput kita. kita tidak boleh pernah lalai dan merasa telah mengalahkan Iblis, karena Iblis dan para pengikutnya akan senantiasa mengintai dan mencari celah-celah untuk menjeremuskan kita sehingga bisa menemaninya di neraka Jahannam yang sangat panas….!!!!, Maka wasapadalah selalu… melawan musuh yang melihatmu padahal engkau tidak melihatnya… musuh yang senantiasa mendatangimu dari arah depan, belakang, kanan, dan kiri sementara engkau dalam keadaan lalai…. Musuh yang sudah sangat berpengalaman dalam menjerumuskan anak keturunan Adam dengan berbagai metode dan jerat…. Hanya kepada Allahlah kita mohon keselamatan dari musuh yang seperti ini modelnya… walaa haulaa wa laa quwwata illaa billaaah

Saudaraku yang mulia…!!
Allah Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullahNya bahwasanya: “Orang yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model tersebut”
Siapkanlah dirimu menyambut tamu yang akan mendatangimu secara tiba-tiba…yaitu kematian, jangan sampai tamu tersebut menemuimu dalam kondisi engkau sedang bermaksiat kepada Robmu.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmunya.

http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu

Kisah Khalifah Abdul Malik bin Marwaan



Tatkala ajal menjemput Khalifah Abdul Malik bin Marwaan maka iapun memerintahkan untuk dibukakan pintu istana, tiba-tiba ada seorang penjaga istana yang sedang mengeringkan bajunya di atas batu, maka iapun berkata, "Siapa ini?", maka mereka menjawab, "Seorang penjaga istana". Maka iapun berkata, "Seandainya aku adalah seorang penjaga istana…". Ia juga berkata, "Seandainya aku adalah budak miliki seorang yang tinggal di pegunungan Tihaamah, lantas akupun menggembalakan kambing di pegunungan tersebut".

Diantara perkataan terakhir yang diucapkannya adalah,
اللَّهُمَّ إِنْ تَغْفِرْ تَغْفِرْ جَمًّا، لَيْتَنِي كُنْتُ غَسَّالاً أَعِيْشُ بِمَا أَكْتَسِبُ يَوْماً بِيَوْمٍ
"Yaa Allah, jika engkau mengampuniku maka berilah pengampunanMu yang luas, seandainya aku hanyalah seorang tukang cuci, aku hidup dari hasil penghasilanku sehari untuk kehidupan sehari"

Dan diriwayatkan bahwsanya tatkala Khalifah Abdul Malik bin Marwan sakit parah maka iapun berkata, 

"Keluarkanlah aku di beranda istana…", kemudian ia melihat megahnya kekuasaannya lalu iapun berkata,

يَا دُنْيَا مَا أَطْيَبَكِ أَنَّ طَوِيْلَكِ لَقَصِيْرٌ وَأَنَّ كَبِيْرَكِ لَحَقِيْرٌ وَأَنْ كُنَّا مِنْكِ لَفِي غُرُوْرٍ 
"Wahai dunia sungguh indah engkau…, ternyata lamanya waktumu sangatlah singkat, kebesaranmu sungguh merupakan kehinaan, dan kami ternyata telah terpedaya olehmu".

Lalu iapun mengucapkan dua bait berikut ini ;
إِنْ تُنَاقِشْ يَكُنْ نِقَاشُكَ يَارَبَّ  عَذَابًا لاَ طَوْقَ لِي بِالْعَذَابِ
Jika engkau menyidangku wahai Robku maka persidanganMu itu merupakan sebuah adzab yang tidak mampu aku hadapi

أَوْ تَجَاوَزْتَ فَأَنْتَ رَبٌّ صَفُوْحٌ  عَنْ مُسِيْءٍ ذُنُوْبَهُ كَالتُّرَابِ
Atau jika engkau memaafkan aku maka engkau adalah Tuhan Yang Maha memaafkan dosa-dosa seorang hamba yang bersalah"
(Lihat Mukhtashor Taariikh Dimasyq 5/88-89 dan Al-Kaamil fi At-Taariikh 4/238-239)

Para pembaca yang budiman…. Janganlah terpedaya dengan gemerlapnya dunia ini…

Rasulullah bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
"Perbanyaklah kalian mengingat penghancur keledzatan", yaitu kematian (Dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam irwaa al-goliil 3/145)

Imam Al-Qurthubi berkata: "Ketahuilah sesungguhnya mengingat kematian menyebabkan kegelisahan dalam kehidupan dunia yang akan sirna ini, dan menyebabkan kita untuk senantiasa mengarah ke kehidupan akhirat yang abadi.

Seseorang tidak akan terlepas dari dua kondisi, kondisi lapang dan sulit, kondisi di atas kenikmatan atau di atas ujian. Jika ia berada pada kondisi sempit dan di atas ujian maka dengan mengingat mati akan terasa ringanlah sebagian ujian dan kesempitan hidupnya, karena ujian tersebut tidak akan langgeng dan kematian lebih berat dari ujian tersebut. Atau jika ia berada dalam kondisi penuh kenikmatan maka mengingat mati akan menghalanginya agar tidak terpedaya dengan kenikmatan tersebut"  (At-Tadzkiroh 1/123-124)

Sumber :  http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu

Kisah Muadzdzin



Dia adalah seorang yang selama 40 tahun telah mengumandangkan adzan, tanpa mengharap imbalan selain wajah Allah. Sebelum meninggal ia sakit parah, maka dia pun didudukkan di atas tepat tidur. Dia tak dapat berbicara lagi dan juga untuk pergi kemasjid. Ketika sakit semakin parah diapun menangis, orang-orang disekitarnya melihat adanya tanda-tanda kesempitan di wajahnya. Seakan-akan dia berucap ya Allah aku telah beradzan selama 40 tahun, engkau pun tahu aku tidak mengharap imbalan kecuali dari Engkau kemudian akan terhalangi dari adzan di akhir hidupku?. Kemudian berubahlah tanda-tanda diwajahnya menjadi kegembiraan dan kesenangan. Anak-anaknya bersumpah bahwasanya  ketika tiba waktu adzan ayah mereka pun berdiri di atas tempat tidurnya dan menghadap kiblat kemudian mengumandangkan adzan di kamarnya, ketika sampai pada kalimat adzan yang terkahir "laa ilaaha illallah” dia pun jatuh di atas tempat tidurnya. Anak-anaknya pun segera menghampirinya, mereka pun mendapati ruhnya telah menuju Allah.

Para pembaca yang budiman…jika kematian telah tiba maka seluruh harta dan kekuasaan yang telah kita usahakan dan perjuangakan dengan mengerahkan seluruh tenaga dan peras keringat akan sirna…

Sumber :  http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu

Kisah Penumpang Kapal Mesir “Salim Express”



Laki-laki ini telah Allah selamatkan dari tenggelam pada kecelakaan kapal, “Salim Express” menceritakan kisah istrinya yang tenggelam dalam perjalanan pulang dari menunaikan ibadah haji. Orang-orang berteriak-teriak “kapal akan tenggelam” maka aku pun berteriak kepada istriku …“ayo cepat keluar!”

Dia pun berkata, “Demi Allah aku tidak akan keluar sampai aku memakai hijabku dengan sempurna.”

Suaminya pun berkata,” inikah waktu utk memakai hijab??? Cepat keluar! Kita akan mati”.

Dia pun berkata, “Demi Allah aku tidak akan keluar kecuali jika telah kukenakan hijabku dengan sempurna, seandainya aku mati aku pun akan bertemu Allah dalam keadaan mentaati-Nya”. Maka dia pun memakai hijabnya dan keluar bersama suaminya, maka ketika semuanya hampir tenggelam. 

Dia memegang suaminya dan berkata, “Aku minta engkau bersumpah dengan nama Allah, apakah engkau ridho terhadapku?” 

Suaminya pun menangis. Sang istripun berkata, ”Aku ingin mendengarnya.” 

Maka Suaminya Menjawab, “Demi Allah aku ridho terhadapmu.” 

Maka wanita tersebut pun menangis dan berucap ”Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah” senantiasa dia ulangi syahadat tersebut sampai tenggelam.

Suaminya pun menangis dan berkata, “Aku berharap kepada Allah agar mengumpulkan aku dan dia di surga”


Sumber : http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu

Kisah Aamir bin Abdillah Az-Zubair



Mush'ab bin Abdillah bercerita tentang 'Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah :
سمع عامر المؤذن وهو يجود بنفسه فقال: خذوا بيدي إلى المسجد، فقيل: إنك عليل فقال: أسمع داعي الله فلا أجيبه فأخذوا بيده فدخل مع الإمام في صلاة المغرب فركع مع الإمام ركعة ثم مات


'Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir.

Diapun berkata, “Pegang tanganku ke mesjid…!!”

Merekapun berkata, "Engkau dalam kondisi sakit !" ,

Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…!

Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama'ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)

Inilah kondisi seorang alim yang senantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah sesegera mungkin… bahkan dalam kondisi sekarat tetap ingin segera bisa sholat berjama'ah…. Bandingkanlah dengan kondisi sebagian kita… yang tatkala dikumadangkan adzan maka hatinya berbisik : "Iqomat masih lama…., entar lagi aja baru ke mesjid…, biasanya juga imamnya telat ko'…, selesaikan dulu pekerjaanmu.. tanggung…", dan bisikan-bisikan yang lain yang merupakan tiupan yang dihembuskan oleh Iblis dalam hatinya.


Sumber :  http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu

Kamis, 15 Desember 2011

Terapi Nutrisi pada Hipertensi

Oleh :
Imil Irsal Imran


Dalam masyarakat kita dewasa ini, banyak penyakit-penyakit kronis yang menimpa segala lapisan masyarakat, salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi saat ini merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Hipertensi seringkali tidak disadari karena tidak mempunyai gejala khusus. Namun penyakit ini memiliki banyak komplikasi terutama ke organ-organ vital seperti jantung, otak, ginjal, dan lain-lain. Sebagian dari penderita hipertensi ada yang kurang menanggapi, tetapi tidak sedikit pula yang mencari pertolongan dengan segera.

Hipertensi adalah tekanan darah arterial yang tinggi, dengan berbagai kriteria sebagai batasannya telah diajukan, yaitu tekanan sistol lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastol lebih dari 90 mmHg. Hipertensi dapat memiliki penyebab yang tidak diketahui (esensial) atau berkaitan dengan penyakit primer lain (hipertensi sekunder).1

Di seluruh dunia, hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup lazim ditemukan, terutama di negara-negara maju dan pada lanjut usia (kelompok penduduk yang berumur 35 tahun ke atas). Di Amerika Serikat, sekitar 18-32% penduduknya menderita hipertensi. Di Cina persentase kasusnya lebih rendah, yaitu sekitar 13%. Tetapi hal yang umum dari fenomena ini adalah bahwa sebagian besar kasus hipertensi itu tidak terkontrol.2

Di Indonesia sendiri telah banyak dilakukan pengumpulan data prevalensi. Hasilnya menunjukkan di daerah pedesaan  masih banyak penderita hipertensi yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan, baik dari segi case-finding maupun penatalaksanaan pengobatannya. Jangkauan masih sangat terbatas dan sebagian besar penderita hipertensi tidak mempunyai keluhan. Prevalensi terbanyak berkisar antara 6% sampai dengan 15%.3

Hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai pada usia 35 tahun atau lebih. Namun resiko ini meningkat seiring bertambahnya usia. Ini sering disebabkan oleh perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon. Faktor risiko ini akan meningkat bagi orang yang memiliki orang tua dengan riwayat hipertensi. Selain itu ada juga faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko hipertensi seperti obesitas, konsumsi garam, stress, dan olah raga. Namun faktor-faktor tersebut bisa dimodifikasi dengan menerapkan gaya hidup sehat.3

Diketahui 9 dari 10 orang yang menderita hipertensi tidak dapat diidentifikasi penyebab penyakitnya. Itulah sebabnya hipertensi dijuluki pembunuh diam-diam atau silent killer. Seseorang baru merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah terjadi komplikasi seperti penyakit jantung koroner, perdarahan otak, stroke, kelumpuhan yang dapat mengurangi kualitas hidup. Hipertensi pada dasarnya juga mengurangi harapan hidup para penderitanya.4,5

Pengelolaan pasien hipertensi rawat inap dilakukan dengan terapi obat dan terapi nutrisi. Keberhasilan terapi nutrisi untuk pasien hipertensi dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi.6 Obat-obatan yang diberikan seperti Calcium Chanel Blocker (CCB), β-Blocker, diuretik, dan lain-lain.3 Sedangkan terapi nutrisinya antara lain mengurangi konsumsi garam dan mengurangi konsumsi kolesterol untuk mencegah komplikasi.

Terapi nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam pengelolaan hipertensi agar tidak jatuh kepada kondisi yang lebih berat atau komplikasi. Untuk itu puskesmas sebagai unit pelaksana fungsional berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan yang penting dalam melakukan penatalaksaan hipertensi dengan terapi nutrisi.

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk menerima dan mengolah makanan. Proses tersebut yaitu digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Nutrisi berguna untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. 7,8,9Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh, enam kategori zat makanan adalah karbohidrat sebagi sumber energi yang utama, protein, lemak, vitamin dan mineral serta air. 10,11

Pada penderita hipertensi, pengaturan nutrisi untuk mengendalikan tekanan dah. Sehingga terapi nutrisi mejadi bagian dari terapi non farmakologis pada kasus hipertensi selain menngubah gaya hidup.

Tabel 3.2 Tabel terapi non farmakologi pada hipertensi12

Diet
Makan kaya buah, sayur, susu, rendah lemak
Penurunan tekanan sistol 8-14 mmHg
Diet
Garam dikurangi menjadi tidak lebih dari 100mEq/L (2,4 gram garam natrium atau 6 gram garam dapur) sehari
Penurunan tekanan sistol 2-8 mmHg
Menurunkan berat badan
 18,5 – 24,9
Penurunan tekanan sistol 5-10 mmHg/10 kgBB turun
Aktivitas fisik
Gerak badan teratur, misalnya jalan 30 menit/hari
Penurunan tekanan sistol 4-9 mmHg


Faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah  arterosklerosis yang didasari dengan konsumsi lemak berlebih, oleh karena untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah mengurangi konsumsi lemak yang berlebih disamping pemberian obat-obatan bilamana diperlukan. Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama pada orang-orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi lemak pada usia mendekati menopause.13

Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah “gizi seimbang”, dimana mengkonsumsi beragam makanan yang seimbang dari “kuantitas” dan “kualitas” yang terdiri dari:13
  • Sumber karbohidrat : biji-bijian.
  • Sumber protein hewani : ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu rendah/bebas lemak.
  • Sumber protein nabati : kacang-kacangan dan polong-polongan serta hasil olahannya.
  • Sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan segar.

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi > 160 /gram mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Disamping itu, diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung, ginjal dan diabetes mellitus.13

Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :13
  1. Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
  2. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
  3. Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet.

Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.13

Selain pembatasan garam, penderita hipertensi perlu mengurangi berat badan dan pembatasan konsumsi alkohol. Menurut penelitian insiden hipertensi meningkat lebih dari 54% pada orang gemuk. Peneliti juga mendapatkan penurunan tekanan darah sebesar 12,7 mmHg sampai 20 mmHg pada penurunan berat badan rata-rata 11,7kg.14

Bagi penderita hipertensi yang gemar mengkonsumsi alkohol perlu melakukan pembatasan minum alkohol. Minum alcohol merupakan penyebab hipertensi sekunder yang paling banyak, diperkirakan sebanyak 5-12 % kasus.14



DAFTAR PUSTAKA
1.      Dorlan, W.A  Newman.2006.Kamus  Kedokteran. Editor  Bahasa  Indonesia: dr,Andy  Setiawan,dkk.:EGC

Diakses tanggal 14 Juni 2011

3.      Sudoyo, Aru W., Bambang Setiohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K., Siti Setiati.2007. Ginjal Hipertensi. Dalam buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.Jakarta: EGC

4. Anonim. 2008. Darah Tinggi/Hipertensi. Diakses dari : http://www.rsbk-batam.co.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=25
Diakses tanggal 14 Juni 2011

5.  Kusugiharjo, Wawan.2003. Hipertensi pada Usia Lanjut di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Propinsi DIY. Daikses dari : http://eprints.undip.ac.id/4009/
Diakses tanggal 14 Juni 2011

6.      Dwi, Ruli, Hartanti. 2010. Hubungan Pendidikan Formal dan Pengetahuan Gizi dengan Kepatuhan Diit pada Pasien Hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Diakses dari : http://etd.eprints.ums.ac.id/10300/
Diakses tanggal 14 Juni 2011

7.  Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 

8.      Alimul, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika 

9.      I Dewa Nyoman Suparisa, dkk.2001. Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC

10.  Potter, P,dkk. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

11.  Setiati, Siti ,2000, Pedoman Praktis Perawatan Kesehatan Untuk Mengasuh Orang Usia Lanjut Jakarta : FKUI

12.  Lumbatobing.2008.Hipertensi.Chapter II. Diakses dari : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21596/4/Chapter%20II.pdf
Diakses tanggal 20 Juni 2011

13.  Kurniawan, Anie.2002. Gizi Serimbang untuk Mencegah Hipertensi. Diakses dari : http://www.pdfssearch.com/Gizi-Seimbang-Utk-Hipertensi
Diakses tanggal 14 Juni 2011

14.  Lily Ismudiati,dkk.1996.Kardiologi.Jakarta: FKUI


Rabu, 14 Desember 2011

Buah Pengorbanan Sang Pengembara

Imam Adz-Dzahabi berkata, “Imam Baqi bin Mikhlad Al-Andalusi berangkat dengan berjalan kaki dari Andalusia (sekarang Spanyol) menuju Baghdad pada tahun 221 H untuk menemui Imam Ahmad dan belajar dari beliau.

Imam Baqi berkata, ‘Ketika mendekati Baghdad, saya mendapat informasi mengenai mihnah (ujian) yang dihadapi Imam Ahmad (fitnah pendapat bahwa Alquran adalah makhluk). Saya menyadari Imam Ahmad dilarang mengumpulkan orang dan mengajari mereka. Hal itu mambuat saya sedih berkepanjangan. Setelah sampai di Baghdad, saya menaruh barang-barang saya di sebuah kamar dan langsung menuju Masjid Al-Jami’ untuk mendengarkan kajian. Kemuadian saya keluar mencari rumah Imam Ahmad dan ditunjukkanlah tempatnya. Saya mengetuk pintu rumah itu dan beliau sendiri yang membuka pintu. 

Saya berkata, ‘Wahai Abu Abdullah, saya seorang yang rumahnya jauh, pencari hadits dan penulis sunnah. Saya tidak datang ke sini kecuali untuk itu.’

Beliau berkata, ‘Dari mana Anda?’

Saya menjawab, ‘Dari Maghrib Al-Aqsa`’

Beliau berkata, ‘Dari Afrika?’

Saya menjawab, ‘Lebih jauh dari itu, saya melewati laut dari negeri saya ke Afrika.’

Imam Ahmad berkata, ‘Negara asalmu sangat jauh. Tidak ada yang lebih saya senangi melebihi pemenuhanku atas keinginan Anda, dan saya akan ajari apa yang Anda inginkan, tapi saat ini saya sedang difitnah dan dilarang mengajar.’

Saya berkata kepadanya, ‘Saya sudah tahu hal itu, wahai Abu Abdillah. Saya tidak dikenal orang di daerah sini, dan asing di tempat ini. Jika Anda mengizinkan, saya akan mendatangi Anda setiap hari dengan memakai pakaian seorang pengemis, kemudian berdiri di pintu Anda dan meminta sedekah dan bantuan. Anda keluar, wahai Abu Abdillah, dan masukkan saya lewat pintu ini. Lalu ajarkan kepada saya, walaupun satu hadits Rasul.’

Beliau berkata kepadaku, ‘Saya sanggup, dengan syarat, Anda jangan datang ke tempat-tempat kajian dan ulama-ulama hadits, agar mereka tidak mengenal Anda sebagai seorang penuntut ilmu.’

Saya menjawab, ‘Saya terima persyaratan itu.”

Baqi berkata, ‘Setiap hari saya mengambil tongkat, membalut kepala saya dengan sobekan kain, dan memasukkan kertas serta alat tulis saya di dalam kantung baju saya, kemudian saya mendatangi rumah Imam Ahmad. Saya berdiri di depan pintunya dan berkata, ‘Bersedekahlah kepada seorang yang miskin agar mendapat pahala dari Allah.’ Imam Ahmad keluar menemui saya dan memasukkan saya lewat pintunya. Kemudian beliau mengajari saya dua atau tiga hadits Rasululllah, bahkan lebih dari itu, hingga saya memiliki sekitar tiga ratus hadits. Setelah itu, Allah mengangkat kesulitan yang ada pada Imam Ahmad; Khalifah Al-Makmun yang mengajak kepada perbuatan bid’ah meninggal dunia digantikan oleh Al-Mutawakkil, seseorang yang membela sunnah.

Imam Ahmad menjadi terkenal dan kedudukan beliau semakin tinggi. Setelah itu, setiap saya mendatangi Imam Ahmad di kajian beliau yang besar dan murid-muridnya yang banyak, beliau melapangkan tempat buat saya dan menyuruh saya mendekat kepada beliau dan berkata kepada ahli-ahli hadits yang ada di samping beliau, ‘Inilah orang yang berhak dinamakan penuntut ilmu.’ Kemudian beliau menceritakan kisahnya yang terjadi bersama saya.’” (Imam Adz-Dzahabi, Siyar A’lamin Nubala’, 13:292)

Semoga Allah merahmati orang yang mengatakan,

Kemuliaan seseorang seukuran dengan penderitaan yang menimpanya.

Diketahui pula bagiannya sesuai dengan kesabarannya.

Barang siapa yang memiliki sedikit kesabaran

Maka akan sedikit yang dia dapatkan.


Disadur dari buku 102 Kiat agar Semangat Belajar Agama Membara (terjemahan dari kitab Kaifa Tatahammas fi Thalabil ‘Ilmisy Syar’i), hlm. 106—107, Penerbit: Pustaka Elba, Surabaya.

Sumber :  http://muslimah.or.id/kisah/buah-pengorbanan-sang-pengembara.html