Mush'ab bin Abdillah bercerita tentang 'Aamir bin Abdillah bin Zubair yang dalam keadaan sakit parah :
سمع عامر المؤذن وهو يجود بنفسه فقال: خذوا بيدي إلى المسجد، فقيل: إنك عليل فقال: أسمع داعي الله فلا أجيبه فأخذوا بيده فدخل مع الإمام في صلاة المغرب فركع مع الإمام ركعة ثم مات
'Aaamir bin Abdillah mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir.
Diapun berkata, “Pegang tanganku ke mesjid…!!”
Merekapun berkata, "Engkau dalam kondisi sakit !" ,
Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…!
Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama'ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)
Diapun berkata, “Pegang tanganku ke mesjid…!!”
Merekapun berkata, "Engkau dalam kondisi sakit !" ,
Diapun berkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidak menjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…!
Maka merekapun memapahnya lalu iapun sholat maghrib bersama Imam berjama'ah, diapun shalat satu rakaat kemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)
Inilah kondisi seorang alim yang senantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah sesegera mungkin… bahkan dalam kondisi sekarat tetap ingin segera bisa sholat berjama'ah…. Bandingkanlah dengan kondisi sebagian kita… yang tatkala dikumadangkan adzan maka hatinya berbisik : "Iqomat masih lama…., entar lagi aja baru ke mesjid…, biasanya juga imamnya telat ko'…, selesaikan dulu pekerjaanmu.. tanggung…", dan bisikan-bisikan yang lain yang merupakan tiupan yang dihembuskan oleh Iblis dalam hatinya.
Sumber : http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar