Tidak ada yang lebih aku sesali dari pada penyesalanku terhadap hari dimana ketika matahari tenggelam, sementara umurku berkurang tetapi amalku tidak bertambah (Abdullah bin Mas'ud).

Sabtu, 24 Oktober 2009

Pengaruh Tawakal dan Takut Kepada Allah dalam Mewujudkan Keinginan

Imam Al-Bukhari dalam kitab shahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah, bahwa beliau menceritakan tentang seorang laki-laki Bani Israil yang meminta kepada seseorang agar meghutanginya 1000 dinar, ia berkata: “Bawalah beberapa orang sebagai saksi”.
Ia berkata lagi: “Bawalah kepadaku orang yang menjaminnya”. Dia menjawab: “Cukuplah Allah sebagai penjamin”.
Ia berkata: “Engkau benar”.

Ia pun menyerahkan (pinjaman) kepadanya sampai tempo tertentu. Selanjutnya orang tersebut bepergian mengarungi lautan, dan setelah menyelesaikan keperluannya kemudian mencari kapal yang bisa ia tumpangi untuk datang kembali kepada pemilik uang yang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Iapun mengambil sebatag kayu, melubanginya, memasukkan uang 1000 dinar dan selembar surat untuk sahabatnya pada kayu tersebut, kemudian meratakan (menutup) kembali lubang itu. Selanjutnya membawa ke laut.
Ia berkata: “ Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku berhutang kepada si Fulan sejumlah 1000 dinar, ia meminta seorang peminam kepadaku, akupun menjawab: “Cukuplah Allah sebagai penjamin”, ternyata ia mau menerima (jaminan)-Mu. Dan juga meminta seorang saksi kepadaku,lantas aku berkata: “Cukuplah Allah sebagai saksi”, ternyata ia juga rela dengan (kesaksian)-Mu.Dan (Engkau tahu) bahwa aku telah berusaha dengan sungguh-sungguh mendapatkan kapal untuk mengirimkan kepadanya apa yang menjadi haknya namun aku tidak kuasa. Maka aku percayakan kayu ini kepada Engkau”. Iapun melemparkannya ke laut sampai terbawa ke tengah lautan, setelah itu ia pergi.

Dalam pada itu, ia masih mencari kapal untuk pulang ke negerinya. Pada saat itu keluarlah orang yang menghutangi, menanti barangkali ada kapal yang datang membawa hartanya. Tiba-tiba ia melihat kayu yang di dalamnya ada harta tersebut. Ia pun mengambilnya untuk diberikan kepada istrinya sebagai kayu bakar. Dan ketika ia membelah kayu tersebut ia menemukan harta dan sepucuk surat.

Kemudian tibalah orang yang ia beri pinjaman menyerahkan 1000 dinar,seraya berkata: “Demi Allah, aku sudah berusaha mencari kapal untuk menyerahkan harta Anda namun aku tidak mendapat satu kapal pun sebelum yang aku tumpangi ini.
Ia berkata: “Apakah Anda telah mengirimkan sesuatu kepadaku?”
Dia menjawab: “ aku beritahukan kepada Anda bahwa aku tidak menemukan kapal sebelum yang aku tumpangi ini”.
Ia berkata: “Sesungguhnya Allah telah menyampaikan yang engkau kirimkan lewat kayu itu. Bawalah pergi uang 1000 dinar tersebut dengan senang hati”.

(sumber: Kisah yang Dikisahkan oleh Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar