Penyembuhan seseorang akibat gangguan psikosomatik ini tidak hanya berupa obat-obatan yang disesuaikan dengan gejala yang timbul tapi juga dengan menganjurkan pola hidup yang baik, olah raga, menyalurkan hobi, dan yang juga sangat penting adalah meningkatkan ibadah. Dengan peningkatan motivasi beribadah dan sikap beribadah, maka pasien akan memperkuat mental dan psikisnya , dan mendapat ketenangan. Dengan mengingat Allah maka harinya akan menjadi tenang dan tentram seperti Dalam Al-Quran surat Al-Rad (13:28) Allah berfirman. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Stres memicu tubuh menghasilkan lebih banyak kortisol. Kortisol adalah hormon yang dihasilkan dikorteks adrenal dan di bawah pengaruh aksis hipotalamus-pituitari-adrenal. Berperan dalam metabolisme, sistem imun dan tekanan darah. Hormon ini sangat penting dalm keaadan stress. Hormon kortisol berperan penting dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak. Hormon ini dapat merangsang glukoneogenesis dan menghambat penyerapan dan penggunaan glukosa di banyak jaringan. Selain itu hormone kortisol juga merangsang penguraian protein dan lipolisis (Sherwood 2001) Kondisi ini mengacaukan respon tubuh terhadap hormon insulin, yang bertugas distribusi gula darah ke seluruh tubuh, baik untuk disimpan maupun digunakan kembali. Dalam jangka panjang, kekacauan respon insulin ini merangsang munculnya gangguan berupa gejala diabetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin.
Sebuah penelitian menunjukkan adanya korelasi antara Sholat tahajud dan pengaruhnya dalam meningkatkan imunitas tubuh atau kekebalan tubuh , penelitian diarahkan secara empiris yaitu dengan pemeriksaan Kortisol sebelum sholat tahajud dilaksanakan dan setelah sholat tahajud dilaksanakan setelah 2 bulan, bagaimana pengaruhnya terhadap penurunan hormone stress yaitu kortisol, penelitian ini dilaksanakan oleh Moh Sholeh untuk mendapatkan gelar doctor (2006 :189). Menurutnya shalat tahajud dapat digunakan sebagai alternatif untuk memperbaiki respons emosional positif dan mengefektifkan coping, dapat memperbaiki daya tahan tubuh imunologik dan menghilangkan nyeri penyakit kanker, dan hormon kortisol dipakai sebagai indikator keikhlasan.
Stres memicu tubuh menghasilkan lebih banyak kortisol. Kortisol adalah hormon yang dihasilkan dikorteks adrenal dan di bawah pengaruh aksis hipotalamus-pituitari-adrenal. Berperan dalam metabolisme, sistem imun dan tekanan darah. Hormon ini sangat penting dalm keaadan stress. Hormon kortisol berperan penting dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak. Hormon ini dapat merangsang glukoneogenesis dan menghambat penyerapan dan penggunaan glukosa di banyak jaringan. Selain itu hormone kortisol juga merangsang penguraian protein dan lipolisis (Sherwood 2001) Kondisi ini mengacaukan respon tubuh terhadap hormon insulin, yang bertugas distribusi gula darah ke seluruh tubuh, baik untuk disimpan maupun digunakan kembali. Dalam jangka panjang, kekacauan respon insulin ini merangsang munculnya gangguan berupa gejala diabetes tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin.
Sebuah penelitian menunjukkan adanya korelasi antara Sholat tahajud dan pengaruhnya dalam meningkatkan imunitas tubuh atau kekebalan tubuh , penelitian diarahkan secara empiris yaitu dengan pemeriksaan Kortisol sebelum sholat tahajud dilaksanakan dan setelah sholat tahajud dilaksanakan setelah 2 bulan, bagaimana pengaruhnya terhadap penurunan hormone stress yaitu kortisol, penelitian ini dilaksanakan oleh Moh Sholeh untuk mendapatkan gelar doctor (2006 :189). Menurutnya shalat tahajud dapat digunakan sebagai alternatif untuk memperbaiki respons emosional positif dan mengefektifkan coping, dapat memperbaiki daya tahan tubuh imunologik dan menghilangkan nyeri penyakit kanker, dan hormon kortisol dipakai sebagai indikator keikhlasan.