1. Muttaqin, yaitu orang yang bertaqwa kepada Robb mereka.
2. Orang-orang yang beriman (al-mu’minun)
3. Orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.
4. Orang-orang yang menjauhi diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.
5. Orang-orang yang menunaikan zakat.
Yang dimaksud dengan zakat di sini adalah bagian dari harta yang harus dikeluarkan zakatnya, dan juga berarti segala sesuatu yang bias menyucikan jiwa mereka, berupa perkataan maupun perbuatan. (Salah satu arti zakat itu adalah “menyucikan”).
6. Orang-orang yang menjaga kemaluannya.
Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
7. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
8. Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.
9. Orang-orang yang menahan amarahnya.
10. Orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain.
11. Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri-sendiri, mereka mengingat Allah, lalu memohon ampun terhadaap dosa-dosa mereka.
12. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mengetahui.
2. Orang-orang yang beriman (al-mu’minun)
3. Orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.
4. Orang-orang yang menjauhi diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.
5. Orang-orang yang menunaikan zakat.
Yang dimaksud dengan zakat di sini adalah bagian dari harta yang harus dikeluarkan zakatnya, dan juga berarti segala sesuatu yang bias menyucikan jiwa mereka, berupa perkataan maupun perbuatan. (Salah satu arti zakat itu adalah “menyucikan”).
6. Orang-orang yang menjaga kemaluannya.
Kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
7. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
8. Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.
9. Orang-orang yang menahan amarahnya.
10. Orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain.
11. Orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri-sendiri, mereka mengingat Allah, lalu memohon ampun terhadaap dosa-dosa mereka.
12. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mengetahui.
Sumber : Kajian Ramadhon karangan Syaikh Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar